Kamis, 23 Agustus 2007

Not boss But Leader

Pemimpinan adalah teladan, Bos adalah kedudukan.
Pemimpin dihormati, Bos ditakuti


Perusahaan sekarang perlu pemimpin bukan bos. Pemimpin menggunakan kekuasaan secara cerdas & peka, ia memiliki kewenangan tanpa menjadi sewenang-wenang. Kepemimpinan adalah tindakan bukan kedudukan. Sehingga pemimpin mampu mempertahankan rasa keterarahan team dalam aktivitas sehari-hari untuk mencapai target atau visi bersama. Tugas kepemimpinan bukan menempatkan kebesaran di dalam kemanusiaan melainkan memunculkannya ke luar sebab kebesaran sudah berada di sana. Orang yang tipe bos akan betidak sempoyongan dari satu krisis ke krisis lain seperti orang mabuk.

Sebuah awal malapetaka apabila para manager/level manajemen bermental bos. Sebab kondisi ini akan menyebabkan proses bisnis timpang! Mental bos ini yang akan menyebabkan : distorsi informasi, ketidakpuasan karyawan, kerjasama team yang buruk, penilai kinerja yang tidak adil. Mental bos akan memupuk budaya ABS (asal bos senang) pada level bawahan yang dipimpinya. Proses dinomerduakan yang penting hasil akhir! Sehingga proses bisnis/organisasi berjalan semestinya. Sendainya tipe bos sukses itupun tidak akan bertahan lama sebab pondasi penopang kesuksesanya rapuh, akhirnya pasti akan runtuh.

Sudah menjadi hukum alam " apabila kita ingin dihormati maka kita juga harus menghormati orang lain, Siapa yang menanam, dia yang menuai" Seorang yang punya karakter pemimpin menyadari pentingnya sikap ini. Ia menghargai semua bawahannya, open mind terhadap kritikan & saran. Dan seperti hukum Fisika/Newton "aksi-reaksi" maka ia akan dihormati & disegani oleh bawahannya.

Setiap pemimpin mempunyai gaya berbeda dalam menjalankan perannya. Tetapi ada kesamaan yang mendasar dari para pemimpin. Pemimpin mempunyai kemampuan bersikap antusias, energik, tenang menghadapi krisis, menghargai bawahan, tidak emosional, tegas & adil, open mind, mampu memotivasi, memdevelop team.

Memotivasi team bukan hal yang mudah, tetapi seorang pemimpin dapat menjaga & meningkatkan motivasi team dengan hal-hal yang mendasar (back to basic). Seorang pemimpin akan peka terhadap naik turunnya motivasi anggota teamnya/bawahannya sehingga ia tahu bagaimana menjaga ritme team yang dipimpinya. Sadar atau tidak orang yang punya karakter pemimpin, membangun motivasi team dengan "filosofi bambu" filosofi ini mengajarkan untuk setia menanam & merawat. Pemimpin akan sabar mendevelop bawahan sesuai dengan kompetensinya & melakukan pendekatan secara pesonal. Secara berlahan tapi pasti akan membentuk team yang solid. Tipe bos tidak suka proses ini, ia ingin instant dengan mencari bawahan yang siap " pakai ". Tapi tanpa mau menanam & merawat. Team yang awalnya bagus pasti akan buyar! Perbedaan yang mendasar tipe bos dengan tipe leader adalah tipe bos ingin "dilayani", tipe pemimpin "melayani". Sikap melayani ditunjukkan lewat kemauan untuk menanam & merawat.

Dalam interaksi team menjalankan bisnis , peran pemimpin antara lain ; menetapkan batasan-batasan, meminta team membuat keputusan, pemimpin mengajukan masalah, memberikan saran-saran, membuat keputusan, pemimpin melemparkan ide-ide & memancing pertanyaan & pendapat. Sikap inilah yang membuat setiap anggota team merasa dihargai & merasa ikut bertanggung jawab atas keberhasilan team.

Pemimpin akan bijak dalam mengambil keputusan, sebab ia mau mendengarkan pendapat dari berbagai pihak sehingga ia dapat melihat masalah lebih komperhensif sebelum mengambil keputusan. Sedangkan tipe bos cenderung emosional dalam mengambil keputusan karena kurang mau mendengarkan!

Bagaimana menjadi seorang pemimpin? Menurut opini saya, Pemimpin bukan bawaan dari lahir, untuk menjadi pemimpin merupakan kerja keras, bagaimana ia memahami filosofi hidup yang diajarkan agama yang ia anut & menerapkan secara konsisten. Anda ingat Soekarno, menurut sejarah Ia seorang Presiden yang punya kharisma. Apakah ia dilahirkan sebagai pemimpin? menurut saya tidak. Kerja keras lah yang membuat ia menjadi seorang pemimpin yang berwibawa. Sikap & kerja keras memperjuangkan rakyat Indonesia melahirkan dia menjadi seorang pemimpin! Dan ketika dia tidak bisa mempertahankan integritas atau karakter seorang pemimpin membawa dia ke tipe bos, wibawa & kharismanya hilang! Intinya Pemimpin bisa menjadi bos dan tipe bos bisa menjadi pemimpin tergantung perubahan karakter yang melekat pada pribadinya.

Inti dari setiap ajaran agama sebenarnya mengajarkan kita untuk menjadi pemimpin yang baik. Sikap Rendah hati, sabar, memaafkan, adil, menghargai orang lain, tegas. Nilai – nilai inilah sebagai pondasi seorang pemimpin. Qualitas kita sebagai pemimpin tergantung seberapa konsisten menerapkan nilai nilai dalam menjalankan peran kita. Seringkali kerelegiusan kita hanya sebuah kedok atau topeng Bukan kerelegiusan yang terpancar dari hati! Sehingga tidak jarang atasan ataupun kita sendiri yang tampak relegius tapi bemental bos.

Mengapa kita harus belajar menjadi seorang pemimpin? Sebab kita semua akan menjadi pemimpin walaupun dengan skala yang berbeda-beda. Menjadi pemimpin adalah pilihan & perlu kesadaran diri! (@ B.A.S)


Tidak ada komentar: